CARA PEMELIHARAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB)

1. Lubang Resapan Biopori harus selalu terisi sampah organic.
2.  Sampah organic dapur yang sudah menjadi kompos diambil setelah 2 minggu, sedangkan sampah organic kebun diambil setelah 2 bulan.
3.  Jangan terlalu padat dalam memasukkan sampah organic. Beri celah udara agar organisme tanah bisa mencerna sampah tersebut supaya tidak kekurangan Oksigen.
4.  Jika ada jenis sampah yang berpotensi bau, dapat diatasi dengan cara menutup bagian atas LRB dengan sampah kering.
5.  Memasukkan sampah organic secara berkala pada saat terjadi penurunan volume sampah organik pada LRB.

sumber :
 http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/pemanfaatan-air-hujan/
 

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBUATAN LRB

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBUATAN LRB

Menurut UU Pemerintah Tentang Tata Cara pembuatan LRB 
“setiap 100 m2 lahan dapat dibuat  30 lubang biopori dengan jarak 1-1,5 m setiap lubang”


Jumlah LRB = intensitas hujan(mm/jam) x luas bidang kedap (m2) / Laju Peresapan Air per Lubang (liter/jam)
Sebagai contoh, untuk daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam (hujan lebat), dengan laju peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada 100 m2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang.

Sumber :
http://zainalarif.wordpress.com/2010/05/21/biopori-solusi-banjir-di-perkotaan/
 

Inilah 20 Jenis Pepohonan yang Rakus Menyerap CO2

Setiap jenis tanaman memang memiliki kadar penyerapan karbondioksida yang berbeda-beda. Banyak faktor dan sebab yang mempengaruhi hal ini, antara lain berdasarkan mutu klorofil yang ada dalam daun, yang ditentukan oleh banyak sedikitnya magnesium yang menjadi inti klorofil. Semakin besar tingkat magnesium yang dikandung dalam klorofil tumbuhan, warna daun akan semakin berwarna hijau gelap. Sehingga membantu mengoptimalkan proses fotosintesis yang terjadi. Selain itu tumbuhan/pohon buah-buahan termasuk golongan penyerap karbon yang paling baik. Karena tumbuhan berbuah (Spermatophyta) membutuhkan energi yang lebih banyak untuk memproduksi bunga dan buah.

Udahlah cukup ane berkhotbah ane capek ngomong kayak dosen terus. Ntar agan-sista pada ngantuk lagi..

Berikut ini urutan pohon penyerap karbondioksida yang paling rakus versi sumber :

1. Trembesi
sang peneduh jalan

Nama Latin : Samanea saman
Daya serap CO2 : 28.448,39 (Kg/pohon/tahun)

2. Bambu
Ternyata bambu sakti juga

Nama Latin : Banyak gan, g ane cantumin
Daya serap CO2 : up to 12 (Ton/hektar/tahun)

Bambu diyakini memiliki efektivitas penyerapan CO2 yang besar, sekitar 35% lebih baik dari pohon kebanyakan. Selain itu bambu sangat cepat tumbuh, mencapai 60 cm per hari, bergantung spesies, kondisi alam dan tanah tempat bambu tumbuh. Sehingga tak salah bambu menjadi salah satu kunci penyelamat bumi dari bencana global warming.

3. Cassia (Kata orang sih jiplakan kayu manis..)

Nama Latin : Cassia sp.
Daya serap CO2 : 5.295,47 (Kg/pohon/tahun)


4. Kenanga
Biasa buat oleh-oleh ke makam gan
Nama Latin : Canangium odoratum
Daya serap CO2 : 756,59 (Kg/pohon/tahun)

5. Pingku

Ane pernah tau pohonnya, tpi baru tau bentuk buahnya kayak gini


Nama Latin : Dysoxylum excelsum
Daya serap CO2 : 720,49 (Kg/pohon/tahun)

6. Beringin

Nama Latin : Ficus benyamina
Daya serap CO2 : 535,90 (Kg/pohon/tahun)

7. Krey Payung


Nama Latin : Fellicium decipiens
Daya serap CO2 : 404,83 (Kg/pohon/tahun)

8. Matoa

Asli Papua, buah kayak kelengkeng aroma duren gimana gitu, mantab!
Nama Latin : Pometia pinnata
Daya serap CO2 : 329,76 (Kg/pohon/tahun)

9. Mahoni

Nama Latin : Swettiana mahagoni
Daya serap CO2 : 295,73 (Kg/pohon/tahun)

10. Saga


belum pernah liat, tapi sejenis petai-petaian, biji berwarna merah
Nama Latin : Adenanthera pavonina
Daya serap CO2 : 221,18 (Kg/pohon/tahun)

11. Bungur

bunganya kayak lavender raksasa gan..
Nama Latin : Lagerstroemia speciosa
Daya serap CO2 : 160,14 (Kg/pohon/tahun)

12. Jati

Salah satu bahan baku utama furniture mahal
Nama Latin : Tectona grandis
Daya serap CO2 : 135,27 (Kg/pohon/tahun)

13. Nangka

Nama Latin : Arthocarpus heterophyllus
Daya serap CO2 : 126,51 (Kg/pohon/tahun)

14. Johar

Nama Latin : Cassia grandis
Daya serap CO2 : 116,25 (Kg/pohon/tahun)

15. Sirsak

Daunnya terkandung antioksidan kuat yang mampu sembuhkan penyakit
Nama Latin : Annona muricata
Daya serap CO2 : 75,29 (Kg/pohon/tahun)

16. Puspa

Baru tau kalo bisa punya bunga kayak gini
Nama Latin : Schima wallichii
Daya serap CO2 : 63,31 (Kg/pohon/tahun)

17. Akasia

Biasa liat pohon ini di taman
Nama Latin : Acacia auriculiformis
Daya serap CO2 : 48,68 (Kg/pohon/tahun)

18. Flamboyan

Keluarga petai-petaian yang biasa ane temui di pinggir jalan kampung asal ane
Nama Latin : Delonix regia
Daya serap CO2 : 42,20 (Kg/pohon/tahun)

19. Sawo Kecik



buahnya kecil, tapi ane lebih suka sodaranya, sawo manila
Nama Latin : Manilkara kauki
Daya serap CO2 : 36,19 (Kg/pohon/tahun)

20. Tanjung

Nama Latin : Mimusops elengi
Daya serap CO2 : 34,29 (Kg/pohon/tahun)

21. Bunga Merak

Keluarga petai-petaian yang juga biasa menghiasi jalan kampung asal ane
Nama Latin : Caesalpinia pulcherrima
Daya serap CO2 : 30,95 (Kg/pohon/tahun)

source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12230478
 

CARA PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI


1.    Pilihlah daerah yang tepat untuk membuat lubang biopori, yaitu pada sekeliling pohon, halaman sekolah, kantor , rumah, dan lain-lain.

2.   Lubangi tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 80-100 cm menggunakan linggis, bamboo, atau alat pengebor biopori (lihat gambar)



3.   Perkuat mulut lubang dengan semen sekitar 2-3 cm dan setebal 2cm disekelilingnya.



4.   Isilah lubang tersebut dengan sampah dapur, dedaunan, pangkasan tanaman atau rumput, sampah kebun.




5.   Jika volume sampah berkurang, isilah kembali dengan sampah-sampah seperti yang disebutkan diatas.

6.   Kompos diambil setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan kembali Lubang Resapan Biopori tersebut.


Sumber :