Minum kopi dapat mencegah penyakit jantung

Saat ini sedang terjadi polemik mengenai kebiasaan minum kopi. Beberapa studi telah menemukan bahwa tidak ada hubungan antara minum kopi dengan penyakit jantung. Sebaliknya, studi lain justru mengatakan bahwa kebiasaan minum kopi akan memberikan perlindungan terhadap timbulnya penyakit jantung. Di tengah polemik tersebut, penelitian dari Beth Israel Deaconess Medical Center berusaha untuk menengahi dengan memfokuskan pada seberapa banyak kopi yang dikonsumsi.

“Hasil penelitian kami memang menunjukkan kemungkinan mengenai manfaat minum kopi, tetapi seperti banyak hal lain yang kita konsumsi, manfaat ini benar-benar tergantung pada seberapa banyak Anda minum kopi,” kata Elizabeth Mostofsky, MPH, ScD, peneliti yang sedang mengambil post-doktoral di unit epidemiologi kardiovaskular di BIDMC. “Orang yang minum kopi akan memiliki daya tahan atau perlindungan yang lebih kuat terhadap penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak minum sama sekali. Perlindungan dari konsumsi kopi optimal yang kami amati adalah sekitar dua ons kopi per hari.”Penelitian ini diterbitkan secara online pada tanggal 26 Juni 2012 di Jurnal Circulation. Penelitian ini menjelaskan bawa orang yang minum kopi secukupnya memiliki resiko terkena gagal jantung yang lebih rendah, sekitar 11 persen.

Data tersebut dianalisis dari lima penelitian sebelumnya, dimana empat dilakukan di Swedia, satu di Finlandia, kelima penelitian tersebut juga yang meneliti hubungan antara konsumsi kopi dan gagal jantung. Data berasal dari 140.220 peserta dan dari 6.522 peristiwa gagal jantung yang terjadi pada peserta tersebut.

Pada ringkasan dari literatur yang diterbitkan tersebut, penulis menemukan sebuah “hubungan berbentuk J yang signifikan secara statistik” antara kebiasaan mengkonsumsi kopi dan gagal jantung, di mana manfaat perlindungan mulai meningkat dengan konsumsi kopi maximal 2/8 ons perhari. Perlindungan akan semakin melemah jika mengkonsumsi kopi hingga lima cangkir sehari. Mengkonsumsi kopi lebih dari lima cangkir sehari tidak memiliki manfaat, bahkan berpotensi menimbulkan bahaya lainnya.

Masih belum jelas mengapa meminum kopi secukupnya dapat memberikan perlindungan dari gagal jantung, namun para peneliti mengatakan, jawabannya mungkin terletak pada hubungan antara minum kopi secara teratur dan dua dari faktor risiko terkuat penyebab gagal jantung; diabetes dan tekanan darah tinggi.

“Ada banyak penelitian yang telah menunjukkan bahwa minum kopi menurunkan risiko diabetes tipe 2, kata penulis senior Murray Mittleman, MD, DrPH, seorang dokter di Institut Kardiovaskular di Beth Israel Deaconess Medical Center. “Hal ini mempunyai kesimpulan bahwa, jika Anda menurunkan risiko diabetes, anda juga menurunkan resiko gagal jantung.”

Kemungkinan, minum kopi juga bermanfaat terhadap tekanan darah. Penelitian telah secara konsisten menunjukkanPenelitian ini diterbitkan secara online pada tanggal 26 Juni 2012 di Jurnal Circulation. Penelitian ini menjelaskan bawa orang yang minum kopi secukupnya memiliki resiko terkena gagal jantung yang lebih rendah, sekitar 11 persen.

Data tersebut dianalisis dari lima penelitian sebelumnya, dimana empat dilakukan di Swedia, satu di Finlandia, kelima penelitian tersebut juga yang meneliti hubungan antara konsumsi kopi dan gagal jantung. Data berasal dari 140.220 peserta dan dari 6.522 peristiwa gagal jantung yang terjadi pada peserta tersebut.

Pada ringkasan dari literatur yang diterbitkan tersebut, penulis menemukan sebuah “hubungan berbentuk J yang signifikan secara statistik” antara kebiasaan mengkonsumsi kopi dan gagal jantung, di mana manfaat perlindungan mulai meningkat dengan konsumsi kopi maximal 2/8 ons perhari. Perlindungan akan semakin melemah jika mengkonsumsi kopi hingga lima cangkir sehari. Mengkonsumsi kopi lebih dari lima cangkir sehari tidak memiliki manfaat, bahkan berpotensi menimbulkan bahaya lainnya.

Masih belum jelas mengapa meminum kopi secukupnya dapat memberikan perlindungan dari gagal jantung, namun para peneliti mengatakan, jawabannya mungkin terletak pada hubungan antara minum kopi secara teratur dan dua dari faktor risiko terkuat penyebab gagal jantung; diabetes dan tekanan darah tinggi.

“Ada banyak penelitian yang telah menunjukkan bahwa minum kopi menurunkan risiko diabetes tipe 2, kata penulis senior Murray Mittleman, MD, DrPH, seorang dokter di Institut Kardiovaskular di Beth Israel Deaconess Medical Center. “Hal ini mempunyai kesimpulan bahwa, jika Anda menurunkan risiko diabetes, anda juga menurunkan resiko gagal jantung.”

Kemungkinan, minum kopi juga bermanfaat terhadap tekanan darah. Penelitian telah secara konsisten menunjukkanbahwa konsumsi kopi ringan (sedikit) dan kafein dapat meningkatkan tekanan darah. “Tapi pada rentang konsumsi kopi yang cukup, orang cenderung mengembangkan toleransi di mana minum kopi tidak menimbulkan risiko darah tinggi dan bahkan dapat melindungi terhadap tekanan darah tinggi,” kata Mittleman.

Penelitian ini tidak dapat menilai “kekuatan” kopi, baik itu kopi yang berkafein ataupun kopi yang non-kafein.

“Masih banyak penelitian yang harus dilakukan,” kata Mostofsky. “Tapi dalam jangka pendek, data ini mungkin dapat menjadi referensi bahwa konsumsi kopi seccukupnya kemungkinan dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit gagal jantung. Penelitian ini didukung oleh hibah dari National Institutes of Health.
 

Inilah Prototype Monorail Buatan Dalam Negeri

Penampakan pada gambar diatas belumlah desain final. Pihak produsen masih menunggu desain dari PT LEN (Lembaga Elektronika Nasional) sehingga bisa menyelesaikan monorel secara keseluruhan, misalnya skirt board (penutup bawah) sehingga keseluruhan rodanya akan tertutup

Satu gerbong monorail ini memiliki kapasitas 125 penumpang. Setiap rangkaian monorail direncanakan akan terdiri oleh lima gerbong. Bila pemerintah kota Jakarta nantinya memilih monorail ini untuk dioperasikan di Jakarta, maka kita akan melihat monorail Jakarta sebagai proyek asli anak bangsa. Karena kontaktor yang akan membangun infrastruktur proyek monorel ini adalah Adhi Karya yang merupakan salah BUMN milik Indonesia bidang kontruksi
 

PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA


A.    Latar belakang terbentuknya kesadaran nasional
Faktor pendorong pergerakan nasional di Indonesia :
1.    Faktor intern :
a.    Penderitaan rakyat akibat penjajahan
b.    Lahirnya golongan cendekiawan ;
-    Ki Hajar Dewantoro mendirikan sekolah taman siswa  2 Juli 1922
-    Douwes Dekker / Danudirja Setyabudi mendirikan Ksatrian School  1924 → memberi kesempatan belajar kepada rakyat pribumi
-    Mohamad Syafei mendirikan INS kayu tanam → mendidik untuk semangat kerja
c.    Sejarah masa lalu yang gemilang → kerajaan Majapahit dan Sriwijaya
2.    Faktor ekstern :
a.    Kemenangan Jepang atas Rusia
b.    Pergerakan nasional negara tetangga ( India, Philipina )
c.    Pengaruh masuknya faham baru seperti liberalisme, nasionalisme, sosialisme dan demokrasi dari Eropa dan Amerika Serikat
B.    Pelaksanaan politik Etis
Pelaksanaan tanam paksa dikecam parlemen ( Van de Venter ) → artikel berjudul Een Eereschuld berisi tentang “ kas Belanda terisi penuh karena orang Indonesia “ →  hutang budi usul → balas budi →Trias Politica Van de Venter , melipiti :
1.    Irigasi → untuk meningkatkan produksi pertanian
2.    Emigrasi  / transmigrasi → mengurangi kepadatan penduduk
3.    Edukasi → memberantas kebodohan
Namun pada pelaksanaanya menyimpang :
1.    Irigasi → hanya diberikan kepada sawah2 yang pemiliknya memberikan komisi
2.    Emigrasi / Transmigrasi  → untuk memenuhi tenaga perkebunan milik Belanda dengan upah murah
3.    Edukasi  → mencari tenaga kerja rendahan dengan gaji murah di perkebunan dan pemerintah  Belanda
C.    Perkembangan pendidikan pada masa pergerakan
1.    Perkembangan pendidikan Barat di Indonesia
Belanda mendirikan :
a.    Pendidikan rendah setingkat SD
-    Pengantar bahasa Belanda
1)    ELS ( Europesche Lagere School )  → keturunan Eropa, tokoh terkemuka → 7 tahun
2)    Sekolah kelas satu → penduduk selain Eropa
a)    Hollandsch Chinese School ( HCS ) → keturunan Cina → 7 tahun
b)    Hollandsch Inlandsche School ( HIS ) → anak bangsawan, tokoh terkemuka, pegawai negeri → 7 tahun
-    Pengantar bahasa daerah
1)    Twede Klase School ( sekolah kelas dua ) → pribumi → 5 tahun
2)    Volkschool ( sekolah desa )→ pribumi → 3 tahun
3)    Vervolgschool → lanjutan pribumi → 2 tahun
4)    Scakelschool → sekolah peralihan bahasa daerah ke Belanda

b.    Pendidikan menengah setingkat SMP / SMA
1)    MULO ( SMP ) → pengantar bahasa Belanda → 3-4 tahun
2)    AMS ( setingkat SMA ) → untuk pribumi dan non Eropa → 3-4 tahun
3)    HBS → Eropa dan pribumi terkemuka  → 3 tahun
4)    OSVIA → sekolah pendidikan pegawai pribumi → 5 tahun
5)    Kweekschool → sekolah keguruan
c.     Perguruan Tinggi
1)    STOVIA →  sekolah kedokteran → 7 tahun → FKUI
2)    RHS →  hukum →5 tahun → FHUI
3)    THS → teknik  5 tahun→ ITB 
2.    Perkembangan pendidikan Islam di Indonesia
Dilaksanakan di :
a.    Langgar / surau
b.    Pondok pesantren → Tebu Ireng, Gontor dll
c.    Madarasah  → perpaduan ilmu agama dan umum
Ketiganya banyak melahirkan tokoh pergerakan nasional
3.    Perkembangan pendidikan kebangsaan di Indonesia
Pendidikan yang diberikan Belanda bersifat diskriminatif / perbedaan → mendorong kaum terpelajar mendirikan sekolah pribumi → salah satu tokohnya Ki Hajar Dewantoro mendirikan sekolah taman siswa , dengan prinsip :
a.    Ing arsa sung tuladha → di depan memberi contoh
b.    Ing madya mangun karsa → di tengah memberi semangat
c.    Tut wuri handayani → di belakang memberi dorongan
D.    Perbedaan bentuk perjuangan sebelum dan sesudah tahun 1908
Sebelum 1908 perlawanan selalu gagal karena :
1.    Bersifat kedaerahan
2.    Tergantung pemimpin
3.    Kalah persenjataan
4.    Mudah diadu domba
Munculnya kaum terpelajar memunculkan pergerakan nasional Indonesia dengan ciri sbb :
1.    Pergerakan bersifat nasionalisme
2.    Organisasi mempunyai tujuan yang jelas
3.    Organisasinya modern, demokratis , dan tidak tergantung pemimpin
4.    Pendirinya kaum terpelajar yang berwawasan luas
5.    Bentuk perjuangannya sosial, ekonomi, dan pendidikan
E.    Proses pembentukan dan penguatan identitas Indonesia
Indonesia berasal dari kata India ( bahasa Latin untuk Hindia ) dan Nesos ( bahasa Yunani untuk kepulauan ) berarti kepulauan Hindia.
Nama Indonesia digunakan pertama kali tahun 1908, mahasiswa mendirikan Indische vereniging ( Perhimpunan Hindia ), tahun 1922 diganti Indonesische Vereniging ( Perhimpunan Indonesia ) → menerbitkan majalah Hindia Poetra → kemudian diubah menjadi Indonesia merdeka, puncaknya 28 )ktober 1928 ( konggres Pemuda II ) mengikrarkan Sumpah Pemuda.
Identitas Indonesia dikenal melalui :
1.    Media cetak ( buku, artikel, majalah, surat kabar ) oleh Ki Hajar Dewantoro untuk berkomunikasi
2.    Moh. Husni Thamrin dalam politik ketatanegaraan
3.    Sutan Takdir Alisyahbana, Amir Hamzah di bidang sastra
4.    Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
F.    Peranan pers pada masa pergerakan nasional
Perananya sangat penting dalam menyebarluaskan cita-cita bangsa Indonesia dan untuk menjalin semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Contoh surat kabar di Indonesia pada masa pergerakan nasional :
1.    Darmo Kondo dan Goeroe Desa oleh Budi Utama
2.    Oetoesan Hindia oleh Sarekat Islam
3.    De Express oleh Indische Partij
4.    Hindia Poetra  berubah menjadi Indonesia Merdeka oleh Perhimpunan Indonesia
5.    Medan Prijaji oleh R.M.Tirtoadisurjo
6.    Surat kabar Mataram di Jogjakarta
Yang dilakukan pemerintah Belanda apabila kritiknya tajam :
1.    Memberi peringatan
2.    Menutup ijin terbit
3.     Menangkap staf redaksi dan penulisnya
G.    Perkembangan pergerakan nasional Indonesia
Dibedakan :
1.    Masa awal kebangkitan nasional
a.    Budi Utomo / usaha mulia
Lahir Jakarta 20 Mei 1908 Ketua : Dr Sutomo
Tujuan : mencapai kemajuan dan meningkatkan derajat dan martabat bangsa melalui 
                Pendidikan.
Mengadakan konggres I tanggal 3-5 Oktober 1908, hasilnya :
1)    Budiutomo tidak mengadakan politik
2)    Kegiatanya pendidikan dan budaya
3)    Ruang gerak terbatas Jawa dan Madura
4)    Ketuanya R.T.Tirtakusuma
5)    Tujuan utamanya : kemajuan yang selaras untuk negara dan bangsa
Menerbitkan majalah bulanan “ Goeroe Desa “untuk pribumi
b.    Sarekat Islam / SI
Awalnya bernama SDI berdiri 1911, ketua Samanhudi di Solo
Tujuan memajukan perdagangan pribumi agar mampu bersaing dengan Cina
10 Desember 1912 namanya diganti SI supaya ruang gerak lebih luas seperti perdagangan, pendidikan , dan politik.
SI berkembang pesat dan merupakan pelopor ajaran Marxis ( sosialis )di Indonesia, pemimpinnya : Semaun, Darsono dan Tan Malaka.
Akibatnya SI pecah menjadi 2 :
SI putih berhaluan kanan dipimpin H.Agus Salim jadi PSI ( Partai Sarekat Islam )
 SI merah berhaluan kiri dipimpin Semaun dkk jadi PKI ( Partai Komunis Indonesia )
c.    Indische Partij / IP
Lahir Bandung 25 Desember 1912
Pendirinya Tiga Serangkai (Douwes Deker, dr.Ciptomangunkusuma, Suwardi Suryaningrat )
IP merupakan organisasi politik pertama di Indonesia
Tujuan mewujudkan Indonesia merdeka, OKI menerbitkan surat kabar De Express.
Waktu Belanda ultah kemerdekaan yang ke 100 dari Perancis, mengumpulkan dana dari rakyat Indonesia, kesempatan itu dipakai untuk mengkritiki Belanda dengan cara :
Suwardi Suryaningrat menulis buku “ Als Ik Nederland was “ / seandainya aku seorang Belanda, juga Dr. Ciptomangunkusuma menulis “ Kekuatan atau ketakutan “, Douwes Dekker juga menulis “ Pahlawan kita dr.Ciptomangunkusuma dan Suwardi Suryaningrat”
Akhirnya ketiganya ditangkap dan dihukum di negeri Belanda
2.    Masa radikal
Adalah : pergerakan polotik dengan taktik non kooperatif bersifat keras ,tidak mau 
               kerjasama dengan Belanda .
ciri-cirinya :
-    Mendorong semangat kebangsaan melalui rapat umum, surat kabar, dan pendidikan
-    Menuntut kepada Belanda agar parpol bebas bergerak
-    Mengecam tindakan sewenang-wenang Belanda
Contoh :
a.    Perhimpunan Indonesia dan  Manifesto politik
1908 Semula bernama “Indische Vereniging “ , tahun 1922 diubah “Indonesia Vereniging”, dan tahun 1924 menjadi “Perhimpunan Indonesia”
Didirikan di Belanda oleh mahasiswa Indonesia di Belanda .
PI merupakan organisasi perjuangan Indonesia di forum Internasional.
Tujuannya mencapai Indonesia merdeka secara penuh.
Dasar perjuangannya: Self Helf ( berdikari ) dan Non –Mendinency ( tidak meminta-minta )
Menerbitkan majalah Hindia Putra kemudian diganti Indonesia Merdeka
Tokoh PI : R. Iwa KusumaSoemantri, Moh. Hatta, Ali Sastroamidjaja, dan Ahmad 
                   Soebardjo.
Tahun1925 PI meneluarkan pernyataan politik yang dikenal dengan Manifesto Politik 1925, yang isinya :
1)    Indonesia ingin menentukan nasibnya sendiri
2)    Indonesia harus mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri
3)    Indonesia harus bersatu melawan Belanda
Beberapa kegiatan Internasional yang diikuti PI :
1)    Konggres ke 16 Liga Demokrasi Internasional di Paris tahun 1926 dipimpin Moh.Hatta.
2)    Konggres I Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial di Berlin tahun 1927 mengirimkan Moh.Hatta, Nasir Pamuntjak, Ahmad Soebardjo , dan Gatot Mangkuprojo, disitu datang juga Semaun, mereka mengadakan perjanjian kerja sama mencapai Indonesia merdeka, Belanda curiga, Moh.Hatta dkk ditangkap dan diadili, Moh Hatta membuat pembelaan dengan judul “Indonesia Virj”/ Indonesia Merdeka, karena tidak terbukti dibebaskan
b.    PKI ( Partai Komunis Indonesia )
Berdiri di Semarang 23 Mei 1920 atas pengaruh ajaran Marxis yang dibawaoleh Snevliet( karyawan surat kabar ) dengan mendirikan organisasi sosial dengan nama ISDV
PKI menyusup ke SI merah yang diketuai Semaun , tujuannya menyebarkan faham komunis di dunia.
PKI berkembang pesat karena :
-    Propaganganya menarik
-    Pemimpinnya berjiwa kerakyatan
-    Pandai merebut masa
-    Tegas terhadap kolonial dan kapitalis
-    Bisa menggantikan Ratu Adil
PKI semakin kuat setelah kedatangan Darsono, Alimin dan Muso dari Moskow.
Tanggal 13 Nopember 1926  PKI memberontak Belanda di Jawa dan Sumatra .
18 September 1948 di Madiun dan 30 September 1965 mengadakan G 30 S / PKI → dinyatakan organisasi terlarang  sejak Maret 1966.
c.    PNI ( Partai Nasional Indonesia )
Didirikan di Bandung, 4 Juli 1927 oleh Ir. Sukarno
Tujuannya untuk mencapai Indonesia merdeka atas usaha sendiri  dengan azas non kooperatif , mandiri, dan marhaenisme.
PNI berkembang pesat karena :
1.    Pergerakan yang ada lemah.
2.    PKI dilatang
3.    Propaganda menarik dengan orator Ir. Sukarno
Tindakan yang pernah dilakukan PNI untuk memperkokoh diri :
1.    Ke dalam : mengadakan kursus, mendirikan sekolah, bank , dll
2.    Ke luar : memperkuat tujuan melalui surat kabar Banteng Priangan di Bandung dan Persatuan Indonesia di Jakarta.
Dari kedua kegiatan diatas mengakibatkan Ir. Sukarno ditahan dan dalam persidangan menyampaikan pembelaan yang berjudul Indonesia Menggugat.
Akhirnya dilakukan konggres uang memutuskan PNI bubar, kemudian  membentuk Partindo ( Partai Indonesia Raya ) dipimpin Mr Sartono dan PNI Baru dipimpin Moh Hatta dan Syutan Syahrir.

3.    Masa moderat → mengirimkan wakil rakyat di Volksraad ( DPR ) untuk memperjuangkan aspirasinya dan bersifat kooperatif
a.    Parindra ( Partai Indonesia Raya )
Didirikan di Surakarta 26 Desember 1935 oleh Dr. Sutomo
Tujuannya mencapai Indonesia Raya
Tokoh : Moh Husni Thamrin
b.    Gerindo ( Gerakan Indonesia Raya )
Didirikan di Jakarta 24 Mei 1937 oleh : Amir Syarifudin, Mr Sartono, Moh Yamin, Wilopo
Tujuannya mencapai Indonesia Merdeka
c.    Gapi ( Gabungan Politik Indonesia )
Didirikan di Jakarta 21 Mei 1939 oleh : Moh Husni Thamrin
Tujuannya Indonesia mempunyai parlemen sendiri
4.    Perkembangan organisasi pergerakan lainnya :
a.    Organisasi pemuda
Yang pertama kali berdiri adalah Trikoro Darmo( 3 tujuan : sakti, budhi, dan bakti )
Tujuan : menghidupkan persatuan dan kesatuan diantara pemuda Jawa.
1918 diubah namanya menjadi Jong Java, menyusul yong Sumatra, Yong Selebes dll
Tanggal 30 April – 2 Mei 1926 → konggres Pemuda I → Jakarta → hasil bahasa Indonesia 
                                                           bahasa persatuan.

Tanggal 26 – 28 Oktober 1928 → konggres Pemuda II → Jakarta → dihadiri pemuda 
                                                           seluruh Indonesia → hasil Sumpah Pemuda 1928 
b.    Organisasi keagamaan
-    Muhammadiyah → Yogjakatra, 18 Nopember 1912 → K.H. Ahamad Dahlan → non politik.
-    Nahdlatul Ulama → Jombang, 31 Januari 1926 → K.H. Hasyim Asy’ari → non politik
c.    Organisasi perempuan
-    Organisasi yang pertama kali dirintis RA Kartini yang lahir di Jepara 21 April 1879 → menyamakan derajat kaum wanita sejajar dengan laki2 / emansipasi wanita → waktu itu wanita tidak boleh sekolah, dipingit, dan dikawin paksa → idenya terkumpul dalam surat –suratnya dibukukan oleh Abendanon dengan judul “ Door Duisternis tot Licht “atau Habis Gelap Terbitlah Terang → Kartini merintis sekolah Kartini untuk wanita.
-    Perjuangannya dilanjutkan Dewi Sartika, lahir Bandung, tahun 1884 → mendirikan sekolah istri / keutamaan istri  → tujuannya agar wanita dapat membaca, menulis, berhitung dan memiliki kemampuan berumah tangga → bermunculan di berbagai daerah → melaksanakan :
a.    Konggres Perempuan I di Yogyakarta 22- 25 Desember 1928 → tujuannya memajukan organisasi wanita untuk memajukan perempuan Indonesia dan mewujudkan Indonesia merdeka → 22 Desember dijadikan Hari Ibu.
b.    Konggres Perempuan II di Jakarta20 – 24 April 1935 dipimpin Ny. Sri Mangusarkoro→ hasilnya Konggres Perempuan dilaksanakan 3 tahun sekali.
c.    Konggres Perempuan III di Bandung 23-28 Juli 1938 dipimpin Ny. Ema Puradiredja → hasilnya menyetujui Undang-Undang Perkawinan modern yang disusun Ny. Maria Ulfah.
-    Putri Mardika , lahir Jakarta 1912 , tujuan : mendampingi para gadis dalam pendidikan , memberikan bea siswa para gadis.

 

Briket Pengganti Arang


Alat dan Bahan
I.1 Kg daun kering
II.2 ons tepung kanji
III. 900 ml air
IV. Beaker glass
V. Tripod
VI. Bunsen Burner
1.Lembutkan sampah daun kering sampai menjadi serbuk
2.Buat jenang kanji dengan cara :
qRebus 700 ml air sampai mendidih.
qLarutan 2 ons tepung kanji dan 200 ml air
qTuangkan  700 ml air mendidih kedalam 200 ml larutan kanji, sambil diaduk sampai tercampur.
qTunggu sampai dingin
3. Campur jenang kanji dengan serbuk sampah yang telah dihaluskan, aduk sampai rata
4. Cetak dengan alat pencetak( potongan bambu/paralon tebal 3 cm)
5. Jemur hasil cetakan sampai kering
6. Briket siap digunakan untuk bahan bakar
 
 

 

CFC

Sebuah chlorofluorocarbon (CFC) merupakan senyawa organik yang mengandung karbon, klorin, dan fluor, diproduksi sebagai turunan volatile metana dan etana. Sebuah subclass umum adalah hydrochlorofluorocarbons (HCFC), yang mengandung hidrogen, juga. Mereka juga biasa dikenal dengan nama dagang freon DuPont. Perwakilan yang paling umum adalah dichlorodifluoromethane (R-12 atau freon-12). CFC banyak telah banyak digunakan sebagai pendingin, propelan (dalam aplikasi aerosol), dan pelarut. Pembuatan senyawa tersebut sedang dihapus oleh Protokol Montreal karena mereka berkontribusi pada penipisan ozon.
Isi

Struktur, sifat, produksi
Artikel utama: kimia Organofluorine

Seperti pada alkana sederhana, karbon dalam CFC dan HCFC yang tetrahedral. Karena atom-atom fluorin dan klorin sangat berbeda dalam ukuran dari hidrogen dan dari satu sama lain, metana CFC berasal menyimpang dari simetri tetrahedral sempurna. [1]

Sifat fisik dari CFC dan HCFC yang merdu oleh perubahan dalam jumlah dan identitas atom halogen. Pada umumnya mereka volatile, tetapi kurang daripada alkana induk. Volatilitas menurun dikaitkan dengan polaritas molekul yang disebabkan oleh halida dan polarisabilitas halida, yang menginduksi interaksi antarmolekul. Dengan demikian, metana mendidih pada -161 ° C sedangkan mendidih fluoromethanes antara -51,7 (CF2H2) dan -128 ° C (CF4). Para CFC masih titik didih yang lebih tinggi karena klorida bahkan lebih terpolarisasi dari fluoride. Karena polaritas mereka, CFC adalah pelarut berguna. Para CFC jauh lebih mudah terbakar dibandingkan dengan metana, sebagian karena mengandung ikatan CH lebih sedikit dan sebagian karena, dalam kasus klorida dan bromida, halida dirilis memadamkan radikal bebas yang menopang api.

Kepadatan CFC yang selalu lebih tinggi dari alkana yang sesuai. Secara umum kepadatan senyawa ini berkorelasi dengan jumlah klorida.

CFC dan HCFC biasanya dihasilkan oleh pertukaran halogen mulai dari methanes diklorinasi dan ethanes. Ilustrasi adalah sintesis kloroform chlorodifluoromethane dari:

    HCCl3 + 2 HF → HCF2Cl + 2 HCl

Brominasi turunan yang dihasilkan oleh reaksi radikal bebas dari chlorofluorocarbon, menggantikan ikatan CH dengan C-Br obligasi. Produksi obat bius 2-bromo-2-kloro-1 ,1,1-trifluoroethane ("halotan") adalah ilustrasi:

    + Br2 → CF3CH2Cl CF3CHBrCl + HBr

[Sunting] Reaksi

Reaksi yang paling penting dari CFC adalah pemotongan foto-diinduksi dari ikatan C-Cl:

    CCl3F → CCl2F. + Cl.

Atom klor, sering ditulis Cl., Berperilaku sangat berbeda dari molekul klorin (Cl2). Cl radikal. sudah lama tinggal di bagian atas atmosfer, di mana ia mengkatalisis konversi ozon menjadi O2. Ozon menyerap radiasi UV-lebih baik dari O2 tidak, sehingga deplesi yang memungkinkan lebih dari radiasi energi tinggi untuk mencapai permukaan bumi. Atom bromin bahkan katalis lebih efisien, maka CFC juga diatur brominated.
[Sunting] Aplikasi

Aplikasi mengeksploitasi toksisitas rendah, reaktivitas rendah, dan mudah terbakar rendah dari CFC dan HCFC. Setiap permutasi dari fluor, klor, dan hidrogen berdasarkan metana dan etana telah diperiksa dan sebagian besar telah dikomersialkan. Selain itu, banyak contoh yang dikenal untuk nomor yang lebih tinggi dari karbon serta senyawa terkait yang mengandung brom. Menggunakan termasuk pendingin, agen bertiup, propelan dalam aplikasi obat, dan pelarut degreasing.

Miliaran kilogram chlorodifluoromethane diproduksi setiap tahun sebagai prekursor untuk tetrafluoroethylene, monomer yang diubah menjadi Teflon. [2]
[Sunting] Kelas senyawa, nomenklatur

    Chlorofluorocarbons (CFC): ketika yang berasal dari metana dan etana senyawa ini memiliki rumus CClmF4-m dan C2ClmF6-m, di mana m adalah nol.
    Hydrochlorofluorocarbons (HCFC): ketika yang berasal dari metana dan etana senyawa ini memiliki rumus CClmFnH4-mn dan C2ClxFyH6-xy, di mana m, n, x, dan y adalah nol.
    Bromochlorofluorocarbons dan bromofluorocarbons memiliki formula yang sama dengan CFC dan HCFC, tetapi juga brom.
    Hidrofluorokarbon (HFC s): ketika diturunkan dari metana, etana, propana, dan butana, senyawa ini memiliki rumus masing CFmH4-m, C2FmH6-m, C3FmH8-m, dan C4FmH10-m, di mana m adalah nol.

[Sunting] Nama Komersial

Freon adalah merek nama DuPont untuk CFC, HCFC dan senyawa terkait. Nama komersial lainnya dari seluruh dunia Algofrene, Arcton, Asahiflon, Daiflon, Eskimo, FCC, Flon, Flugene, Forane, Fridohna, Frigen, Frigedohn, Genetron, Isceon, Isotron, Kaiser, Kaltron, Khladon, Ledon, Racon, dan Ucon .
[Sunting] Penomoran sistem
Artikel utama: refrigeran # pendingin oleh kelas

Sebuah sistem penomoran digunakan untuk alkana terfluorinasi, diawali dengan Freon-, R-, CFC-, dan HCFC-. Nilai paling kanan menunjukkan jumlah atom fluorin, nilai berikutnya ke kiri adalah jumlah atom hidrogen ditambah 1, dan nilai sebelah kiri adalah jumlah atom karbon kurang satu (nol tidak dinyatakan). Atom klor yang tersisa. Jadi, Freon-12 menunjukkan turunan metana (hanya dua angka) mengandung atom fluor dua (yang 2 kedua) dan tidak ada hidrogen (1-1 = 0). Oleh karena itu CCl2F2.

Persamaan lain, lebih mudah yang dapat diterapkan untuk mendapatkan rumus molekul yang benar dari CFC / R / freon kelas senyawa ini untuk mengambil penomoran dan menambahkan 90 untuk itu. Nilai yang dihasilkan akan memberikan jumlah karbon sebagai angka pertama, angka kedua memberikan jumlah atom hidrogen, dan angka ketiga memberikan jumlah atom fluor. Sisa dari ikatan karbon terhitung ditempati oleh atom klorin. Nilai dari persamaan ini selalu nomor angka tiga. Contoh mudah adalah bahwa CFC-12, yang memberikan: 90 +12 = 102 -> 1 karbon, hidrogen 0, 2 atom fluorin, dan karenanya atom klor 2 mengakibatkan CCl2F2. Keuntungan utama dari metode deduksi komposisi molekul dibandingkan dengan metode yang dijelaskan dalam ayat di atas, adalah bahwa hal itu memberikan jumlah atom karbon molekul.

Freon yang mengandung bromin ditandai oleh empat angka. Isomer, yang umum untuk etana propana dan turunannya, yang ditunjukkan dengan surat-surat berikut nomor.
Sejarah

Karbon tetraklorida (CCl4) digunakan pada alat pemadam kebakaran dan kaca "anti-granat api" dari abad kesembilan belas sampai sekitar akhir Perang Dunia II. Eksperimen dengan chloroalkanes untuk pemadaman kebakaran pada pesawat militer mulai setidaknya sebagai awal tahun 1920-an. Freon adalah nama dagang untuk sekelompok CFC yang digunakan terutama sebagai pendingin, tetapi juga memiliki kegunaan dalam kebakaran dan sebagai propelan aerosol dalam kaleng. Bromomethane secara luas digunakan sebagai fumigan satu. Diklorometana merupakan pelarut industri serbaguna.

Para ilmuwan Belgia Frédéric Swarts merintis sintesis CFC pada tahun 1890. Dia mengembangkan agen pertukaran yang efektif untuk menggantikan klorida dalam karbon tetraklorida dengan fluorida untuk mensintesis CFC-11 (CCl3F) dan CFC-12 (CCl2F2).

Pada akhir 1920-an, Thomas Midgley, Jr meningkatkan proses sintesis dan memimpin upaya untuk menggunakan CFC sebagai pendingin untuk menggantikan amonia (NH3), chloromethane (CH3Cl), dan sulfur dioksida (SO2), yang beracun tetapi kesamaan digunakan. Dalam mencari refrigeran baru, persyaratan untuk senyawa tersebut adalah: titik didih rendah, toksisitas rendah, dan secara umum non-reaktif. Dalam demonstrasi untuk American Chemical Society, Midgley flamboyan menunjukkan semua sifat-sifat dengan menghirup napas dari gas dan menggunakannya untuk meniup lilin [3] pada tahun 1930 [4] [5].
[Sunting] Komersial pengembangan dan penggunaan CFC dan senyawa terkait
CFCs.svg

Selama Perang Dunia II, berbagai chloroalkanes yang digunakan standar di pesawat militer, meskipun ini Halons awal menderita toksisitas yang berlebihan. Namun, setelah perang mereka perlahan-lahan menjadi lebih umum pada penerbangan sipil juga. Pada tahun 1960, fluoroalkanes dan bromofluoroalkanes menjadi tersedia dan dengan cepat diakui sebagai sangat efektif pemadam kebakaran bahan. Banyak penelitian awal dengan Halon 1301 dilakukan di bawah naungan Angkatan Bersenjata AS, sementara Halon 1211 itu, awalnya, terutama dikembangkan di Inggris. Pada akhir 1960-an mereka standar di banyak aplikasi di mana air dan kering-bubuk pemadam menimbulkan ancaman kerusakan pada properti yang dilindungi, termasuk ruang komputer, switch telekomunikasi, laboratorium, museum dan koleksi seni. Dimulai dengan kapal perang, pada tahun 1970, bromofluoroalkanes juga semakin datang untuk dihubungkan dengan knockdown cepat kebakaran parah di ruang terbatas dengan risiko minimal untuk personil.

Pada awal 1980-an, bromofluoroalkanes yang umum digunakan pada pesawat, kapal, dan kendaraan besar serta di fasilitas komputer dan galeri. Namun, kekhawatiran mulai diungkapkan tentang dampak chloroalkanes dan bromoalkanes pada lapisan ozon. Konvensi Wina untuk Perlindungan Lapisan Ozon tidak mencakup bromofluoroalkanes seperti itu berpikir, pada saat itu, bahwa sistem pembuangan darurat pemadam terlalu kecil volume untuk menghasilkan dampak yang signifikan, dan terlalu penting untuk keselamatan manusia untuk pembatasan.
[Sunting] Peraturan

Sejak akhir 1970-an, penggunaan CFC telah banyak diatur karena efek merusak mereka pada lapisan ozon. Setelah pengembangan detektor penangkapan elektron, James Lovelock adalah yang pertama untuk mendeteksi keberadaan luas CFC di udara, menemukan Fraksi mol 60 ppt CFC-11 atas Irlandia. Dalam sebuah ekspedisi penelitian didanai sendiri berakhir pada tahun 1973, Lovelock melanjutkan untuk mengukur CFC-11 baik di Kutub Utara dan Antartika, menemukan adanya gas di masing-masing dari 50 sampel udara yang dikumpulkan, dan menyimpulkan bahwa CFC tidak berbahaya bagi lingkungan . Percobaan Bagaimanapun menyediakan data yang berguna pertama pada kehadiran CFC di atmosfer. Kerusakan yang disebabkan oleh CFC ditemukan oleh Sherry Rowland dan Molina Mario yang, setelah mendengar ceramah tentang subyek kerja Lovelock itu, memulai penelitian menghasilkan publikasi pertama menunjukkan sambungan pada tahun 1974. Ternyata bahwa salah satu CFC 'paling menarik fitur-mereka rendah reaktivitas-adalah kunci untuk efek yang paling merusak. CFC kurangnya 'dari reaktivitas memberi mereka umur yang dapat melebihi 100 tahun, memberi mereka waktu untuk berdifusi ke dalam stratosfer atas. Setelah di stratosfer, radiasi ultraviolet matahari cukup kuat untuk menyebabkan pembelahan homolytic ikatan C-Cl.
Sebuah menampilkan representasi animasi berwarna distribusi ozon dengan tahun, di atas Amerika Utara, melalui 6 langkah. Ini dimulai dengan banyak ozon terutama di atas Alaska dan 2060 hampir semua pergi dari utara ke selatan.
NASA proyeksi ozon stratosfir, dalam satuan Dobson, jika klorofluorokarbon belum dilarang.

Pada tahun 1987, sebagai tanggapan atas penurunan musiman dramatis lapisan ozon di atas Antartika, diplomat di Montreal ditempa suatu perjanjian internasional, Protokol Montreal, yang menyerukan pengurangan drastis dalam produksi CFC. Pada tanggal 2 Maret 1989, 12 negara Masyarakat Eropa sepakat untuk melarang produksi semua CFC pada akhir abad ini. Pada tahun 1990, diplomat bertemu di London dan memilih untuk secara signifikan memperkuat Protokol Montreal dengan menyerukan penghapusan lengkap CFC pada tahun 2000. Dengan tahun 2010 CFC harus benar-benar dihilangkan dari negara-negara berkembang juga.
Ozone-depleting gas tren

Karena CFC hanya tersedia untuk negara-negara mengikuti perjanjian ini dari daur ulang, harga mereka telah meningkat jauh. Sebuah akhir seluruh dunia untuk produksi juga harus menghentikan penyelundupan bahan ini. Namun, ada masalah penyelundupan CFC saat ini, seperti diakui oleh UNEP (Program Lingkungan PBB) dalam laporan tahun 2006 berjudul "Perdagangan Ilegal Bahan Perusak Lapisan Ozon". UNEP memperkirakan bahwa antara 16,000-38,000 ton CFC melewati pasar gelap pada pertengahan 1990-an. Laporan diperkirakan antara 7.000 dan 14.000 ton CFC setiap tahunnya diselundupkan ke negara-negara berkembang. Negara-negara Asia adalah mereka dengan penyelundupan paling, Cina, India dan Korea Selatan ditemukan mencapai sekitar 70% dari produksi CFC dunia [6] Kemungkinan alasan untuk penyelundupan CFC terus juga diperiksa: laporan mencatat bahwa CFC banyak dilarang memproduksi produk. memiliki rentang hidup yang panjang dan terus beroperasi. Biaya penggantian peralatan barang-barang ini kadang-kadang lebih murah daripada perlengkapan mereka dengan alat yang lebih ozon-friendly. Selain itu, penyelundupan CFC tidak dianggap sebagai masalah yang signifikan sehingga hukuman untuk penyelundupan dirasakan rendah. Sementara Phaseout akhirnya CFC kemungkinan, upaya yang dilakukan untuk membendung non-kepatuhan masalah saat ini.

Pada saat Protokol Montreal disadari bahwa pembuangan yang disengaja dan tidak disengaja selama tes sistem dan pemeliharaan menyumbang untuk volume substansial lebih besar dari pembuangan darurat, dan akibatnya Halons dibawa ke perjanjian, meskipun dengan banyak pengecualian.
[Sunting] kesenjangan Peraturan

Sementara produksi dan konsumsi CFC diatur dalam Protokol Montreal, emisi dari pra-bank yang ada CFC tidak diatur dalam perjanjian. Pada tahun 2002, ada 5.791 kiloton CFC dalam produk yang ada seperti kulkas, AC, kaleng aerosol dan lain-lain [7] Sekitar. Satu-sepertiga dari CFC diproyeksikan akan dipancarkan selama dekade berikutnya jika tindakan tidak diambil, berpose ancaman bagi kedua lapisan ozon dan iklim [8]. Sebuah proporsi CFC ini dapat dengan aman ditangkap dan dihancurkan.
[Sunting] Peraturan dan DuPont

Pada tahun 1978 Amerika Serikat melarang penggunaan CFC seperti freon dalam kaleng aerosol, awal dari serangkaian panjang tindakan regulasi terhadap penggunaan mereka. The DuPont penting manufaktur paten untuk Freon ("Proses untuk Fluorinating Halohydrocarbons", US Patent # 3258500) ditetapkan untuk berakhir pada 1979. Dalam hubungannya dengan rekan-rekan industri lainnya DuPont disponsori upaya seperti "Aliansi Kebijakan CFC Bertanggung jawab" untuk pertanyaan-CFC anti ilmu pengetahuan, tetapi dalam Pembalikan 1986 DuPont, dengan paten baru di tangan, publik mengutuk CFC. [9] DuPont wakil muncul sebelum Protokol Montreal mendesak bahwa CFC dilarang di seluruh dunia dan menyatakan bahwa HCFC baru mereka akan memenuhi permintaan di seluruh dunia untuk pendingin. [9]
[Sunting] Tahap keluar dari CFC

Penggunaan chloroalkanes tertentu sebagai pelarut untuk aplikasi skala besar, seperti dry cleaning, telah dihapus, misalnya, dengan direktif IPPC pada gas rumah kaca pada tahun 1994 dan oleh Volatile Organic Compounds (VOC) direktif Uni Eropa pada tahun 1997. Menggunakan chlorofluoroalkane diizinkan adalah obat saja.

Bromofluoroalkanes telah banyak dihapus dan kepemilikan peralatan untuk mereka gunakan adalah dilarang di beberapa negara seperti Belanda dan Belgia, dari 1 Januari 2004, berdasarkan Protokol Montreal dan pedoman Uni Eropa.

Produksi saham baru berhenti di sebagian besar (mungkin semua) negara pada tahun 1994. [Kutipan diperlukan] Namun banyak negara masih memerlukan pesawat yang akan dilengkapi dengan sistem pencegah kebakaran halon karena tidak ada alternatif yang aman dan benar-benar memuaskan telah ditemukan untuk aplikasi ini. Ada juga beberapa lainnya, menggunakan sangat khusus. Program-program daur ulang halon melalui "bank halon" dikoordinasikan oleh Halon Daur Ulang Corporation [10] untuk memastikan debit yang ke atmosfer terjadi hanya dalam keadaan darurat asli dan untuk melestarikan stok yang tersisa.

Pengganti sementara untuk CFC adalah hydrochlorofluorocarbons (HCFC), yang menghabiskan ozon stratosfir, tetapi pada tingkat yang jauh lebih rendah daripada CFC [11]. Akhirnya, hidrofluorokarbon (HFC) akan menggantikan HCFC dengan dasarnya tidak ada kerusakan ozon (meskipun ketiga kelompok halocarbons yang kuat gas rumah kaca). DuPont mulai memproduksi hidrofluorokarbon sebagai alternatif Freon pada 1980-an. Ini termasuk pendingin Suva dan propelan Dymel [12] refrigeran alami solusi ramah iklim yang mendapat dukungan dari perusahaan besar dan pemerintah tertarik dalam mengurangi emisi pemanasan global dari pendingin dan pendingin udara.. Hidrofluorokarbon termasuk dalam Protokol Kyoto karena Potensi Pemanasan global sangat tinggi dan menghadapi panggilan dapat diatur dalam Protokol Montreal [meragukan - mendiskusikan] [13] karena pengakuan kontribusi halocarbon terhadap perubahan iklim [14].

Pada tanggal 21 September 2007, sekitar 200 negara sepakat untuk mempercepat penghapusan hydrochlorofluorocarbons seluruhnya pada tahun 2020 dalam pertemuan puncak yang disponsori Perserikatan Bangsa Montreal. Negara-negara berkembang diberikan waktu hingga 2030. Banyak negara, seperti Amerika Serikat dan China, yang sebelumnya menolak upaya-upaya tersebut, setuju dengan fase akselerasi jadwal;. [15] Namun, saat ini China dan Brazil adalah negara penting untuk produksi mereka besar dan meningkatnya chlorofluorocarbon [16]
[Sunting] Pengembangan alternatif CFC

Bekerja pada alternatif untuk chlorofluorocarbon dalam pendingin dimulai pada akhir 1970-an setelah peringatan pertama dari kerusakan ozon stratosfir diterbitkan. Para hydrochlorofluorocarbons (HCFC) yang kurang stabil di atmosfer yang lebih rendah, memungkinkan mereka untuk memecah sebelum mencapai lapisan ozon. Namun demikian, fraksi yang signifikan dari HCFC lakukan memecah di stratosfer dan mereka telah memberi kontribusi lebih ada penumpukan klorin dari perkiraan semula. Kemudian alternatif kurang klorin tersebut, hidrofluorokarbon (HFC) memiliki daya tahan lebih pendek di bagian bawah atmosfer. Salah satu senyawa, HFC-134a, sekarang digunakan di tempat CFC-12 di AC mobil. Hidrokarbon pendingin (campuran propana / isobutana) juga digunakan secara ekstensif dalam sistem pengkondisian udara mobile di Australia, Amerika Serikat dan banyak negara lain, karena mereka memiliki sifat termodinamika yang sangat baik dan melakukan sangat baik di suhu lingkungan yang tinggi. Salah satu refrigeran alami (bersama dengan Amonia dan Karbon Dioksida), hidrokarbon memiliki dampak lingkungan diabaikan dan juga digunakan di seluruh dunia dalam aplikasi pendingin domestik dan komersial, dan menjadi tersedia di AC membagi sistem baru [17]. Lainnya Berbagai pelarut dan metode telah menggantikan penggunaan CFC dalam analisis laboratorium. [18]
Aplikasi dan pengganti CFC
Aplikasi Penggantian Sebelumnya digunakan KRA
Pendinginan & AC CFC-12 (CCl2F2); CFC-11 (CCl3F); CFC-13 (CClF3); HCFC-22 (CHClF2); CFC-113 (Cl2FCCClF2); CFC-114 (CClF2CClF2); CFC-115 (CF3CClF2); HFC-23 (CHF3); HFC-134a (CF3CFH2); HFC-507 (campuran 01:01 azeotropik HFC 125 (CF3 CHF2) dan HFC-143a (CF3CH3)); HFC 410 (1: 1 azeotropik campuran HFC-32 (CF2H2) dan HFC-125 (CF3CF2H))
Propelan aerosol obat di CFC-114 (CClF2CClF2) HFC-134a (CF3CFH2); HFC-227ea (CF3CHFCF3)
Hembusan agen untuk busa CFC-11 (CCl3F); CFC 113 (Cl2FCCClF2); HCFC 141b-(CCl2FCH3) HFC-245fa (CF3CH2CHF2); HFC-365 MFC (CF3CH2CF2CH3)
Pelarut, agen degreasing, bahan pembersih CFC-11 (CCl3F); CFC-113 (CCl2FCClF2) Tidak ada
[Sunting] Dampak Lingkungan

Seperti telah dibahas sebelumnya, CFC dihilangkah melalui Protokol Montreal karena peran mereka dalam penipisan ozon. Namun, dampak CFC di atmosfer tidak terbatas pada perannya sebagai peredam ozon aktif. Ini senyawa antropogenik juga merupakan gas rumah kaca, dengan potensi lebih tinggi untuk meningkatkan efek rumah kaca dibandingkan CO2.

Inframerah band perangkap panas dari terlepas dari atmosfir bumi. Dalam kasus CFC, yang terkuat dari band-band ini terletak pada daerah spektral - disebut sebagai jendela atmosfer karena transparansi relatif atmosfer dalam wilayah ini [19] Kekuatan band CFC dan kerentanan unik dari. atmosfer, di mana senyawa menyerap dan memancarkan radiasi, adalah dua faktor yang berkontribusi terhadap "super" efek rumah kaca CFC [20]. Faktor lain tersebut adalah konsentrasi rendah senyawa. Karena CO2 mendekati jenuh dengan konsentrasi tinggi, dibutuhkan lebih banyak zat yang dapat meningkatkan efek rumah kaca. Sebaliknya, konsentrasi rendah CFC memungkinkan mereka untuk meningkatkan efek linear dengan massa. [20]
[Sunting] Tracer sirkulasi laut

Karena sejarah waktu konsentrasi CFC di atmosfer relatif terkenal, mereka telah menyediakan rintangan penting tentang sirkulasi laut. Larut dalam air laut CFC di permukaan laut dan selanjutnya diangkut ke pedalaman laut. Karena CFC yang konservatif, konsentrasi mereka di pedalaman laut mencerminkan hanyalah konvolusi evolusi atmosfer dan waktu sirkulasi laut dan pencampuran.
[Sunting] Keamanan

Menurut data keselamatan material mereka lembar, CFC dan HCFC adalah cairan tidak berwarna, mudah menguap, yang relatif tidak beracun dan gas dengan bau samar halus manis. Overexposure dapat menyebabkan pusing, hilang konsentrasi, depresi sistem saraf pusat dan / atau aritmia jantung. Uap menggantikan udara dan dapat menyebabkan sesak napas dalam ruang terbatas. Meskipun tidak mudah terbakar, produk pembakaran mereka meliputi asam fluorida, dan spesies terkait. [21]
[Sunting] Referensi

    ^ Günter Siegemund, Werner Schwertfeger, Andrew Feiring, Bruce Smart, Fred Behr, Herward Vogel, Blaine McKusick "Senyawa Fluorin, Organik" Ensiklopedia Ullmann dari Kimia Industri, Wiley-VCH, Weinheim, 2002. doi: 10.1002/14356007.a11_349
    ^ M. Rossberg et al. "Diklorinasi Hidrokarbon" dalam Ensiklopedi Ullmann dari Industri, Kimia 2006 Wiley-VCH, Weinheim. doi: 10.1002/14356007.a06_233.pub2
    ^ Penemu diakses 21 Desember 2007
    ^ Carlisle, Rodney (2004). Scientific American dan Penemuan Penemuan, p.351. John Wiley & Songs, Inc, New Jersey. ISBN 0-471-24410-4.
    ^ McNeill, JR Sesuatu yang Baru Under the Sun: Sebuah Sejarah Lingkungan Dunia Abad Kedua Puluh (2001) New York: Norton, xxvi, 421 hal (seperti terakhir dalam Journal Ekologi Politik)
    ^ "Perdagangan Ilegal Bahan Perusak Lapisan Ozon." UNEP, 2007. Web. 3 April 2011 ..
    ^ IPCC / TEAP Laporan Khusus Ozon dan Iklim
    ^ Chlorofluorocarbon: Sebuah Ancaman Iklim Terabaikan, EESI Briefing Kongres. Eesi.org. Diakses pada 2011/09/24.
    ^ Ab "Etika Strategi CFC Du Pont 1975-1995", Smith B. Jurnal Etika Bisnis, Volume 17, Nomor 5, April 1998, hlm 557-568 (12)
    ^ Selamat Datang Corporation Halon. Halon.org. Diakses pada 2011/09/24.
    ^ "Penipisan Lapisan Ozon", US Environmental Protection Agency diakses 25 Juni 2008
    ^ Freon ®: 1930. Dalam Depth. dupont.com (2009/01/30). Diakses pada 2011/09/24.
    ^ "Sebuah Taktik Novel dalam Memerangi Iklim Traksi Beberapa Keuntungan",''NY Times''. Nytimes.com. Diakses pada 2011/09/24.
    ^ Velders dkk, PNAS 20 Maret 2007 vol. 104 tidak ada. 12 4814-4819 [1] "Pentingnya Protokol Montreal dalam melindungi iklim"
    ^ HCFC Phaseout Jadwal. Epa.gov (2006/06/28). Diakses pada 2011/09/24.
    ^ David Reay dan C. Michael Hogan. 2011. Gas rumah kaca. eds. Howard Hanson, Michael Pidwirny, CJCleveland Ensiklopedia Bumi. Dewan Nasional untuk Ilmu Pengetahuan dan Lingkungan Hidup. Washington DC
    ^ "Greenpeace, Teknologi Cool". (PDF). Diakses pada 2011/09/24.
    ^ Penggunaan Bahan Ozon Depleting di Laboratorium. TemaNord 516/2003. Norden.org (2003/01/01). Diakses pada 2011/09/24.
    ^ Ramanathan, V (1975). "Efek Rumah Kaca Karena Chlorofluorocarbon: Implikasi Iklim". Ilmu, Baru Seri 19: 50-52. JSTOR 1740877.
    ^ B Ramanathan, V; Y. Feng (2009). "Polusi udara, gas rumah kaca dan perubahan iklim: global dan regional perspektif". Lingkungan Atmosfer 43: 37-50. doi: 10.1016/j.atmosenv.2008.09.063.
    ^ Lembar Data Keselamatan Bahan. Nasional pendingin

[Sunting] Pranala luar

    Table konversi gas
    Nomenklatur FAQ
    Skema penomoran untuk Ozon Depleting-Bahan dan Pengganti mereka
    Kelas I Ozon Depleting Substances-
    Perdagangan Ilegal CFC
    Skema penomoran untuk Ozon Depleting-Bahan dan Pengganti mereka
    Kelas I Ozon Depleting Substances-
    Kelas II Ozon Depleting Substances-(HCFC)
    Sejarah penggunaan Halon oleh Angkatan Laut AS
    Ozon Rugi: penyebab Kimia
    Proses menggunakan pirolisis di busur suhu plasma ultra tinggi untuk penghapusan CFC
    [2] Environmental Investigation Agency: Laporan dll pada perdagangan ilegal dan solusi.
    [3] Environmental Investigation Agency di Amerika: Laporan dll pada perdagangan ilegal dan solusi.
    Freon di Mobil A / C


 

Menopouse Lanjutan


                Pendapat  Notosoediorjo (2001 :193 )bahwa kalangan orang dewasa dan lansia khususnya perlu memperoleh perhatian khusus dalam penanganan kesehatan mentalnya . berbagai gangguan yang di hadapi  mereka tidak cukup di lakukan pengobatan , tetapi harus ada usaha- usaha  pencegahan ,  yang di lakukan  berbasis pada masyarakat .
                Pada usia menopause memang rentan sekali akan terjadi  perubahan – perubahan . Dukungan keluarga dan lingkungan sangatlah membantu melalui masa – masa indah di usia tua . Kerjasama dan dan dorongan  , status gizi aktivitas membantu mengurangi  kecemasan – kecemasan yang ada .
                Berdasarkan  uraian di atas peneliti  tertarik untuk melakukan  penelitian mengenai  gambaran tingkat kecemasan ibu usia 40 -55 th dalam menghadapi  menopause  di dusun  Tengah  desa Muneng Kec Balong Ponorogo  ( tempat kerja peneliti ).
 

ASKEP DHF (DENGUE HAEMORAGIC FEVER)




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengue Haemorhagic fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yaitu virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Eedes Agypty dan Alborictus. DHF terutama menyerang anak remaja dan dewasa serta seringkali menyebabkan kematian bagi penderita.
Penyakit dengue merupakan penyakit endemik di indonesia tetapi dalam jarak 5-10 tahun dapat timbul letusan epidemi. Dengue pertama kali di Indonesia dicurigai berjangkit di Surabaya pada tahun 1968, tetapi kepastian virologiknya baru diperoleh pada tahun 1970.
Di Indonesia pengaruh musim terhadap demam berdarah dengue tidak begitu jelas, tetapi dalam garis besar dapat dikemukakan bahwa jumlah penderita antara bulan Maret – Mei. Secara keseluruhan tidak terdapat pada bedaan atara jenis kelamin penderita, tetapi kematian ditemukan lebih banyak pada perempuan dari pada laki-laki.
Penderita DHF yang tidak mendapat pengobatan dan perawatan akan menimbulkan dampak seperti perdarahan pada semua organ, ensepalopati dan penurunan kesadaran. Maka dari itu sangat diperlukan peran perawat, untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mencegah komplikasi yang terjadi.
Melihat fenomena diatas maka kelompok merasa tertarik untuk membahas tentang “Asuhan Keperawatan pada Anak dengan DHF”

B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan DHF
b. Tujuan Khusus
- Mampu mengidentifikasi pada klien dengan masalah DHF
- Mampu membuat pengkajian pada anak dengan masalah DHF
- Mampu membuat diagnosa sesuai dengan prioritas masalah pada anak dengan DHF
- Mampu menyusun rencana keperawatan pada klien dengan masalah DHF
- Mampu mengaplikasikan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat
- Mampu membuat evaluasi dari asuhan yang telah dilakukan
c. Manfaat Penulisan
Kelompok berharap penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana memberikan asuhan keperawatan pada bagi dengan DHF khususnya bagi bidang keperawatan.

BAB II
TINJAUAN TIORITIS

A. Defenisi
Dengue Haemorragic Fever (DHF) adalah infeksi yang disebabkan oleh arbovirus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti) (Nelson, 1999).

B. Etiologi
Virus Dengue sejenis arbovirus

C. Patofisiologi
a. Virus dengue akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus – antibody, dalam sirkulasi akan mengaktivasi sistem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, merupakan dua peptide yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangnya plasma melalui endotel dinding itu.
b. Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan faktor koagualasi (protrombin, faktor V, VII, IX, X dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat, terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.
c. Untuk menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Renjatan terjadi secara akut.
d. Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. Hilangnya plasma menyebabkan klien mengalami hypovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian.

D. Gejala klinik
a. Demam tinggi mendadak 2-7 hari, disertai muntah atau kejang tanpa sebab yang jelas.
b. Nyeri epigastrium
c. Kesadaran menurun
d. Ptekie, purpura dan echymosis
e. Epistaksis. Perdarahan gusi, hematemiss dan melena
f. Pembesaran hepar
g. Tanpa atau disertai gejala syok. Yang ditandai dengan:
- Nadi lemah, cepat, halus sampai tidak teraba
- TD menurun
- Kulit teraba dingin, lembab pada ujung hidung, jari dan kaki

E. Klasifikasi DHF
a. Derajat I
Demam disertai gejala tidak khas, uji tourniquet positif, trombositopenia dan hemokonsentrasi.
b. Derajat II
Demam disertai gejala klinis lain, uji tourniquet positif, trombositopenia, dan disertai perdarahan spontan dikulit atau perdarahan lain.
c. Derajat III
Kegagalan sirkulasi: Nadi cepat dan lembut, tekanan nadi menurun (hipotensi), kulit dingin, lembab dan gelisah.
d. Derajat IV
Renjatan berat dengan denyut nadi yang tidak dapat diraba dan TD tidak dapat diukur.

F. Penatalaksanaan
a. Minum banyak 1,5-2 liter/24 jam dengan air teh, gula, susu (ASI/PASI)
b. Pemberian cairan melalui infus, dilakukan jika pasien mengalami kesulitan minum dan nilai hematokrit cenderung meningkat
c. Antipiretik jika terdapat demam
d. Antikonvulsan jika terdapat kejang
e. Pemberian antibiotik bila terdapat infeksi
f. Periksa Hb, Ht, Trombosit setiap 6 jam

G. Komplikasi
a. DHF mengakibatkan perdarahan pada semua organ tubuh seperti perdarahan ginjal, Otak, jantung, paru-paru, limpa dan hati karena pembuluh darah mudah rusak dan bocor. Sehingga tubuh kehabisan darah dan cairan, serta menyebabkan kematian.
b. Ensepalopati
c. Gangguan kesdaran dan disertai kejang
d. Disorientasi, prognosa buruk

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Riwayat kesehatan:
ï RKS
Biasanya klien mengeluh sakit perut, demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, punggung lemah, sakit kepala, menurunnya nafsu makan, perdarahan pada gusi dan hidung, hematemisis, melena, bintik-bintik merah pada kulit, kulit dingin dan lembab serta ujung jari dan hidung dingin.
ï RKD
Biasanya klien suka tidur (pagi dan sore hari) atau pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.
ï RKK
Apabila salah seorang anggota keluarga klien pernah menderita DHF.
c. Pengkajian umum
§ Tingkat kesadaran : tergantung derajat DHF, ( komposmetis, apatis, samnolen,
§ Soporos dan koma )
§ Keadaan umum : lemah
§ Tanda-tanda vital: – Suhu : meningkat
– Nadi : lemah, cepat dan kecil
– TD : meningkat
– Pernafasan : cepat
d. Pengkajian fisik
1. Kepala:
– Muka tampak merah
– Mata : konyungtiva hiperemis, lakrimasi dan fotofobia
- Hidung : epistaksis
- Mulut : bibir kering, kemungkinan sianosis
- Gigi dan gusi : perdarahan pada gusi
2. Leher : pembesaran kelenjar limfe
3. Dada dan thorak
- Jantung : suara halus dan capillary defil lebih dari 2 detik
- Paru-paru : nafas cepat
4. Abdomen : hepatomegali, splenomegali dan nyeri tekan epigastrium
5. Ekstremitas : dingin, nyeri sendi dan otot
6. Integumen : ptekie, ekimosis, purpura hematoma dan hyperemia
e. Pemeriksaan tumbuh kembang
Adakalanya anak menderita DHF akan mengalami gangguan tumbuh kembang baik perkembangan motorik halus, tidak bergairah maupun perkembangan proses berfikir.
f. Aktivitas sehari-hari
§ Makan : nafsu makan berkurang, anoreksia, nausea dan vomitus
§ Minum : haus
§ Tidur : penurunan pola tidur, gelisah
§ Bermain : terganggu
g. Data psikologis
§ Psikologis anak
Selama di rumah sakit anak akan merasa tersiksa, karena lingkungan yang asing dan baru bagi dirinya serta takut dengan tindakan pengobatan.
- Psikologis orang tua
Selama anak dirawat di rumah sakit orang tua biasanya merasa cemas dan takut sehingga sering menanyakan tentang keadaan anaknya.
h. Data sosial ekonomi
DHF dapat mengenai semua tingkat ekonomi dan lapisan masyarakat baik tua, muda maupun anak-anak. Data sosoial yakni prilaku masyarakat yang tidak sehat: jarang menguras bak mandi, membuang kaleng disembarang tempat, kain yang bergelantungan dan tingkat pendidikan yang rendah.
i. Data laboratorium
● Trobositopenia : + 100.000/mm
● Nilai hematokrit meningkat 20%
● Hiponatremia
● Hipoproteinemia
● Leukosit bisa normal atau meningkat
● Hb meningkat
● LED meningkat
j. Data penunjang
Photo thorak terdapatnya effusi pleura

Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem
1 DS :
- Klien sering haus
- Ibu klien mengatakan BAB berdarah
- Ibu klien mengatakan anak sering muntah/kadang berdarah
DO :
- Klien lemah
- Perdaharan
- Oedema
- Bibir kering, diare
- Ht meningkat, TD menurun
Peningkatan permeabilitas kapiler dan perdarahan
Defisit volume cairan dan elektrolit

2 DS :
- Ibu mengatakan klien sulit bernafas
- Ibu mengatakan klien rewel
DO :
- Klien sesak nafas
- Nafas cepat
- Sianosis
- TD menurun
- Gelisah dan rewel
Penumpukan /akumulasi cairan dirongga pleura
Inefektif pola pernafasan
3 DS :
- Ibu mengatakan klien susah untuk makan
- Ibu mengatakan setiap yang dimakan selalu dikeluarkan
DO :
- Klien kelihatan lemah
- Klien tampak mual dan muntah
- BB menurun
- TD menurun
Anoreksia
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4 DS :
- Ibu mengatakan anak demam
- Ibu mengatakan anak selalu rewel dan gelisah
DO :
- Suhu tubuh meningkat > 38o C
- Leukosit meningkat
- Keringat banyak
- Nafas cepat
- KU lemah
Proses infeksi virus (viremia)
Peningkatan suhu tubuh
5 DS :
- Ibu mengatakan anak selalu rewel dan gelisah
- Ibu mengatakan anak sering menangisi perutnya
DO :
- Anak gelisah dan rewel
- TD menurun
- Banyak berkeringat
- Muntah
Penekanan vena hepatik
Gangguan rasa nyaman, nyeri epigastrium
6 DS :
- Ibu mengatakan akral anak dingin
DO :
- KU lemah
- TD menurun
- Bibit sianois
- Ujung jari, kaki dan ujung hidung terasa tebal
- Nafas cepat dan berat
- Kapilari refil menurun
Perdarahan
Gangguan perfusi jaringan
7 DS :
- Ibu mengatakan takut dengan keadaan anaknya
DO :
- Ibu selalu bertanya – tanya tentang penyakit anaknya
- Ibu tampak cemas
- Ibu gelisah
Kurang informasi tentang penyakit
Ansetas (pada ibu)

8 DO :
- Perdarahan banyak (Hematemasis dan melena)

Kekurangan cairan tubuh, kebocoran plasma
Risiko tinggi terjadinya shock hypovolemik
9 DS :
- Ibu mengatakan anak aktivitas
DO :
- KU lemah
- TD menurun
- Aktivitas dibantu
Anak dibantu kelemahan fisik
Intoleransi aktivitas

B. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit volume cairan b/d peningkatan permebilitas, perdarahan
2. Infeksi pola nafas b/d penumpukan/akumulasi cairan dirongga pleura
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia
4. Peningkatan suhu tubuh (hiperemia) b/d proses infeksi virus (viremia)
5. Gangguan rasa nyaman : nyeri epigastrium b/d penekanan pada vena hepatik
6. Gangguan perfusi jaringan b/d perdarahan
7. Anxietas pada ibu b/d kurangnya informasi rentang penyakit
8. Risiko tinggi terjadinya syhok hipovolemik b/d kekurangan cairan, kebocoran plasma
9. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik

C. Intervensi Keperawatan
Dx.1. Defisit volume cairan dan elektrolit b/d peningkatan permebilitas kapiler. Perdarahan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan volume cairan elektrolit berimbang
KH : - Menunjukkan perbaikan keseimbangan cairan dibuktikan oleh haluaran urine adekuat dengan berat jenis normal
- Tanda vital stabil
- Membran mukosa lembab, turgor baik dan pengisian kapiler cepat
Intervensi
1. Awasi tanda vital : bandingkan dengan hasil normal pasien sebelumnya
Rasional : Perubahan TD dan nadi dapat digunakan untuk perkiraan kasar kehilangan darah
2. Catat respons fisiologis individual pasien terhadap perdarahan misal perubahan mental, kelemahan, gelisah, ansietas, pucat, peningkatan suhu dan berkeringat
Rasional : Simtomotologi dapat berguna dalam mengukur berat/lamanya episode perdarahan, memburuknya gejala dapat menunjukkan perdarahan atau tidak adekuatnya pengertian cairan
3. Ukur CVP bila ada
Rasional : Menunjukkan volume sirkulasi dan respons jantung terhadap perdarahan dan penggantian cairan, misalnya CVP antara 5 dan 20 cm H2O menunjukkan volume adekuat
4. Awasi masukan dan haluaran dan hubungan dengan perubahan berat badan, ukur kehilangan darah/cairan melalui muntah, dan defekasi
5. Pertahankan pencatatan akurat subtotal cairan/darah selama terapi penggantian
Rasional : Potensial kelebihan tranfusi cairan, khsususnya bila volume tambahan diberikan sebelum transfusi darah
6. Pertahankan tirah baring : mencegah muntah dan tegangan saat defekasi
Rasional : Aktivitas/muntah meningkatkan tekanan intra abdominal dan dpat mencetuskan perdarahan lanjut
7. Observasi perdarahan sekunder, misalnya hidung/gusi, perdarahan terus menerus dari area suntikan
Rasional : Kehilangan/tidak adekuatnya penggantian faktor pembekuan dapat mencetuskan terjadinya KID

8. Berikan cairan/darah sesuai indikasi
Rasional : Penggantian cairan tergantung pada derajat hipovolemia dan lamanya perdarahan
9. Darah lengkap segar/kemasan sel darah merah
Rasional : Darah lengkap segar diindikasikan untuk perdarahan akut (dengan syok), karena darah simpanan dapat kekurangan faktor pembekuan
10. Plasma beku segar (FFP) dan/atau trombosit
Rasional : Faktor pembekuan/komponen penipisan oleh 2 mekanisme : kehilangan perdarahan dan proses pembekuan darah
11. Catat intake da ouput
Rasional : Mengukur masukan dan pengeluaran dapat melihat defisit volume cairan yang terjadi
12. Periksa Hb, Ht, Tromb setiap 4-6 jam
Rasional : Melihat perubahan kondisi perdarahan

Dx. 2. Inefektif pola pernafasan b/d akumulasi cairan dirongga pleura
Tujuan : Pola pernafasan efektif kembali
KH : - Menunjukkan pola pernafasan normal /efektif dengan GDA dalam rentang normal
- Bebas sianosis dan tanda /gejala hipoxia
Intervensi
1. Evaluasi fungsi pernafasan, catat kecepatan/pernafasan serat, dispnea terjadinya sianosis dan perubahan tanda vital
Rasional : Distres pernafasan dan perubahan tanda vital dapat terjadi sebagai akibat stres fisiologi atau dapat menunjukkan terjadinya syok sehubungan dengan perdarahan
2. Awasi kesesuaian pola pernafasan bila menggunakan ventilasi mekanik
Rasional : Kesulitan bernafas dengan ventilator dan peningkatan tekanan jalan nafas diduga memburuknya kondisi/terjadinya komplikasi

3. Kaji pasien adanya area nyeri tekan bila batuk
Rasional : Sokongan terhadap dada dan otot abdominal membuat batuk lebih efektif
4. Taktil premitus
Rasional : Suara dan takfil fremitus (virbra) menurun pada jaringan yang terisi cairan
5. Pertahankan posisi yang nyaman, biasanya dengan peninggian kepala tempat tidur
Rasional : Meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan ekspansi paru dan ventilasi pada sisi yang tidak sakit
6. Awasi seri GDA dan nadi oksimetri, kaji kapasitas vital/pengukuran volume tidal
Rasional : Mengkaji status pertukaran gas dan ventilasi, perlu untuk kelanjutan atau gangguan dalam terapi
7. Berikan oksigen tambahan melalui kanula/masker Sesuai indikasi
Rasional : Alat dalam menurunkan kerja nafas meningkatkan penghilangan distres respirasi dan sianosis sehubungan dengan hipoxemia
Dx. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme, anoreksia
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
KH : - Menunjukkan perilaku perubahan pola hidup untuk meningkatkan/mempertahankan berat badan yang sesuai
- Menunjukkan peningkatan berat badan mencapia tujuan, dengan nilai laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi
Intervensi
1. Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, berikan makan sedikit dalam frekuensi sering dan tawarkan makan pagi paling besar
Rasional : Makan banyak sulit untuk mengatasi bila pasien anoreksia, anoreksia juga paling buruk selama siang hari, membuat masukan makanan yang sulit pada sore hari

2. Berikan perawatan mulut sebelum makan
Rasional : Menghilangkan rasa tak enak pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukan
3. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak
Rasional : Menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukan
4. Dorong pemasukan sari jeruk, minuman karbonat dan permen sepanjang hari
Rasional : Bahan ini merupakan ekstra kalori dan dapat mudah dicerna/toleran bila makanan lain tidak
5. Konsul pada ahli diet, dukungan tim nutrisi untuk memberikan diet sesuai kebutuhan pasien, dengan memasukan lemak dan protein sesuai toleran
Rasional : Berguna dalam membuat program diet untuk memenuhi kebutuhan individu
6. Awasi glukosa darah
Rasional : Hiperglikemia/hipoglikemik dapat terjadi, memerlukan perubahan diet
7. Berikan obat sesuai dengan indikasi
Anti emetic contoh : metalo piramide, trimetobenzamid
Rasional : Diberikan ½ jam sebelum makan, dapat menurunlkan mual dan meningkatkan toleransi pada makanan
Antasida contoh mylanta, titralac
Rasional : Kerja pada asam gaster, dapat menurunkan intake/resiko perdarahan
Dx. 4. Peningkatan suhu tubuh (hiperemia) b/d proses infeksi virus (viremia)
Tujuan : Peningkatan suhu tubuh tidak terjadi
KH : - Suhu tubuh normal (36-370C)
- Klien bebas dari demam
Intervensi
1. Mengkaji saat tumbuhnya demam
Rasional : Untuk mengkaji pola demam klien
2. Mengobservasi tanda vital (suhu, nadi, TD, dan pernafasan) setiap 3 jam/lebih
Rasional : Tanda-tanda vital merupakan acuan untuk keadaan umum pasien
3. Memberikan penjelasan tentang penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh
Rasional : Penjelasan tentang kondisi dialami klien dapat membantu klien/keluarga mengurangi kecemasan
4. Memberikan penjelasan pada klien atau keluarga tentang hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi demam dan menganjurkan klien atau keluarga kooperatif
Rasional : Keterlibatan keluarga sangat berarti dalam proses penyembuhan di rumah sakit
5. Menjelaskan pentingnya tirah baring bagi pasien dan akibatnya jika hal tersebut tidak dilakukan
Rasional : Penjelasan yang diberikan pada klien atau keluarga akan memotivasi klien kooperatif
6. Menganjurkan klien untuk banyak minum + 2,5 1/24 jam dan jelaskan manfaat bagi klien
Rasional : Peningkatan suhu tubuh mengakitbatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu imbangi dengan asupan cairan yang banyak
7. Memberikan kompres dingin (pada axila dna lipat paha)
Rasional : Kompres dingin akan membantu menurunkan suhu tubub
8. Menganjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian yang tebal
Rasional : Pakaian yang tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh
9. Catat asupan dan keluaran
Rasional : Mengetahui adanya ketidakseimbangan cairan tubuh
10. Berikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuai indikasi
Rasional : Pemberian cairan sangat penting bagi klien dengan suhu tinggi pemberian cairan merupakan wewenang dokter sehingga perawat perlu kolaborasi

D. Implementasi
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dan merupakan pelaksanaan keperawatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

E. Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dan merupakan penilaian terhadap sejauh mana pencapaian tujuan atau kriteria hasil dari implementasi yang telah dilakukan dan pengkajian ulang terhadap rencana keperawatan yang telah dilakukan.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
DHF adalah penyakit yang banyak menyerang anak dan remaja dan sering kali menjadi penyebab kematian. Penderita yang mengalami DHF biasanya menunjukkan gejala klinis seperti panas tinggi 2-7 hari, tampak bintik-bintik merah dikulit. Mulai dari nyeri abdomen pada kondisi yang lebih lanjut seringkali penderita mengalami epistaksis, hematemesis, dan melena serta tak jarang pula penderita sampai mengalami DSS
Tindakan yang harus segera dilakukan agar penderita tidak mengalami kondisi yang lebih buruk (setelah penetapan diagnosis terhadap DHF) yaitu :
1. Isitirahat penderita (tirah baring)
2. Pemberian cairan baik melalui intravena maupun oral
3. Atasi demam dengan pemberian kompres dan obat-obatan antipiretik
Selama masa perawatan perlu dimonitor adanya perdarahan masif dan curiga adanya perdarahan intra abdomen terutama jika pemeriksaan Hb menunjukkan secara dratis dan abdomen tegang. Pada dasarnya pengobatan DHF hanya berupa pengobatan simtomatik dan suportif dimana pengertian cairan merupakan tindakan utama.

B. Saran
1. Diharapkan mahasiswa atau perawat mampu melakukan dan menerapkan proses keperawatan pada anak dengan DHF
2. Agar perawat mampu memberikan asuhan keperawatan secara profesional pada anak dengan DHF

wordpress.com/2011/04/02/askep-dhf-dengue-haemoragic-fever/